Sekawanan Tikus

BUKU FIKSI Judul: Tiko dan Tidut Penulis: Ina Inong Penerbit: Pelangi Mizan Tahun terbit: 2014 Jumlah halaman: 20 halaman Buku ini menceritakan tentang sekawanan tikus yang sedang bermain petak umpet. Bagaimana keseruan mereka? Pada sore hari yang cerah, sekawanan tikus berkumpul di tempat mereka biasa bermain. Pada saat itu slah satu dari mereka memberi usulan untuk bermain petak umpet, yang memberi usulan tersebut bernama Tidut. Sekawanan tersebut terdiri dari delapan ekor tikus, karena Tidut yang memberi usulan untuk bermin petak umpet, maka Tidutlah yang dipilih untuk berjaga. Satu... Dua... Tiga... Para tikus itu berpencar mencari tempat persembunyian. Enam tikus sudah menemukan tempat persembunyian mereka, hanya tiko yang belum juga mendapatkan tempat bersembunyi yang dirasanya pas. Ditengah kebingungan mencari tempat bersembunyi, Tiko melihat sebuah kandang ayam, dia ingin bersembunyi disana dengan harapan agar Tidut tidak cepat menemukan dia. Satu persatu anak tikus sudah Tidut temukan, ia menghitung jumlah teman - temannya yang sudah ia temukan. Waduh ternyata jumlahnya kurang, hanya Tiko saja yang belum Tidut temukan. Hari mulai gelap, sekawan tikus itu semakin kebingungan mencari Tiko. Ternyata Tiko dari tadi sudah ketiduran kandang ayam itu, tepatnya di tempat seharusnya induk ayam mengeram telurnya. Tiba - tiba induk ayam berteriak keluar bahwa ada tikus di dalam kandangnya seraya berlari keluar kandang tak tau arah. Tidut, dan teman-temannya yang mendengar hal itupun sontak kaget, tetapi sayangnya mereka tidak mengira bahwa tikus yang induk ayam itu maksud adalah Tiko. Sudah lama mereka mencari, karena hari sudah gelap, dan mereka sudah lama menunggu Tiko yang tak kunjung keluar dari tempat persembunyiannya, sekawanan tikus itupun memutuskan untuk pulang. Kelebihan Buku ini adalah buku dengan warna-warna yang tidak membuat sakit mata, pemilihan warna yang tak terlalu mencolok seperti coklak, krem, oranye, membuat mata sangat nyaman membacanya. Buku ini juga merupakan buku bacaan untuk anak, jadi sangat tepat sekali pencetakan buku itu tidak dengan kertas, tetapi dengan kayu yang berbahan cukup keras agar mudah dipegang anak, dan tidak sobek, meski kayu, ujung buku dibuat tumpul agar tidak membahayakan anak saat membaca Kekurangan Alur ceritanya sudah bagus, mudah dipahami anak, hanya saja akhir cerita ini cukup membingungkan bagaimana nasib Tiko yang berada di kandang ayam tersebut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ilmuwan Dunia dan Cara Belajarnya